Selasa, 02 Juli 2013

Cemburu? Efeknya Gimana? Wajar? Penting?



Cemburu merupakan suatu keadaan dimana hati rasanya keluh kesah, semisal pas kita denger kisah tentang mantan dari kekasih kita yang pernah jalan kemana aja atau mungkin udah brapa kali kekasih kita pacaran sebelum kita. Cemburu merupakan salah satu golakan hati menurut gue sih.. perasaan yang aneh yang pada dasarnya di landasi rasa gueng atau bahkan cinta.
Perasaan yang aneh ketika cemburu tak bisa di gambarkan secara gamblang dan mudah, bahkan penggambarannya hanya sebatas berkata “aku cemburu” just it. Sama halnya dengan perasaan cinta, perasaan cemburu merupakan suatu yang abstrak untuk di gambarkan baik lewat tulisan apalagi lisan.
Banyak yang bilang cemburu merupakan cerminan rasa sedih atau bahkan kecewa. Apakan itu benar? Menurut gue tidak. Bisa di bilang rasa cemburu itu adalah rasa yang menyatakan tidak ingin kehilangan, atau apapun sebutannya. Permaslahan yang terjadi pada pasangan ketika ada salah satunya ada yang cemburu adalah hal klasik yaitu pertengkaran. Dan akhirnya baikan setelah ada penjelasan dari pihak yang membuat cemburu secara berulang.
Resiko ketika pacaran atau yang sekarang sih di sebut “naracap” (kebalikannya aja sebenernya -,-) salah satunya ya emang rasa cemburu itu ketika harus mendengar atau ketika kepo tentang kisah si kekasih. Akan tetapi pada dasarnya kepo dan mendengar tentang kisah sang kekasih bersama mantan mantannya itu perlu lhoo. Kendati kalo kalian emang mau hubungan serius sampai jenjang yang di idamkan tentunya kalian harus tau kisah kisah itu, kemudian seperti apa orang orang dalam kisah yang membuat kalian cemburu itu.
Cemburu itu wajar, ga aneh, dan ga ada yang salah. Toh ketikan pengaplikasiannya positif walau brantem atau cek cok dikit mah gapapa, daripada ketika nikah baru tau, terus taunya bukan dari si istri/suami, terus cek cok, dan yang kacau kalau gara2 hal sepele itu jadi cerai, jangan sampe deh.

Ok deh sekian dulu, semoga membuka pikiran kalian dan selamat menikmati yang namanya CEMBURU

Kamis, 27 Juni 2013

Cinta KW atau Cinta Sejati?

    Cinta merupakan karya tuhan nan indah, dan hanya 1, ini jika dikaitkan dgn pasangan lawan jenis. Pada dasarnya ketika cinta hadir dunia kan terasa indah. Tp jika hanya melihat awalnya saja itu adalah cinta kualitas KW.
  Cinta KW adalah dimana kita hanya merasakan sayang yg termat, namun itu semua hanya sebatas sayang. Cinta KW hanya berakhir dgn kata "setia" tanpa ada tujuan konkrit dan visi pencapaian yg jelas. Ketika hanya sebatas itu, maka cinta yg terasa hanya akan berakhir dengan standar kegalauan para pemuda/pemudi yaitu putus alias patah hati.

   Jika ingin merasakan cinta pertama itu adalah cinta sebagaimana sejatinya. Cinta pertama adalah ketika kamu berada dengan orang yang bervisi misi ke masa depan terkait hubunganmu. Ini bukan masalah "kalo lagi berdua selalu bahagia" atau "kalo lagi berdua hidup terasa miliknya" apalagi "duit dia banyak jadi hidupku akan bahagia" itu semua hanya batasan 5-10% terkait cinta sejati.

    Jika memang mau jadi saling cinta senjati, pastikan kalian berusaha lewat visi untuk mencapai misi konkrit hubungan kalian yang tepat dan jelas.

Semoga bermanfaat. :-)

Rabu, 05 Juni 2013

Terpenjara di Ruang Gelap

Dalam penjara gelap namun terlihat cahaya dari jendela kecil berwarna kebiruan. Laraku senandungkan lagu sendu, bercerita kala kurasakan dingin dan hampir beku. Kala kucoba menahan emosi bercampur rindu karena kau dekat terlihat namun jauh terasa dalam kalbu ini.

Hei sang muntahan larva hati, engkau begitu merah dan mencolok, membuatku tertarik ingin lebih dekat, walau kutau ku akan rasakan "panas".

Rasa ingin yang tertahan, memenjarakan dalam ruang gelap, ruang yang membuatku semakin sulit mendekatimu. Sedikit cahaya imajinasi yang berhasil kuciptakan dari membayangkanmu, cahaya dari gagasan otak tersebut bagai cahaya dari jendela kecil yang membantu menerangiku di ruang ini.

Perlahan terlihat buram, namun dengan perlahan pula kau semakin nampak pergi acuh, bahkan tak menoleh padaku di ruang gelap ini. Aku berusaha menghancurkan belenggu yang tertutup gelapnya bayang ini, ku teriakan emosi hingga luluh lantah suaraku bergema di ruangan ini. Namun apa? Ternyata terjebak dalam ruangan sakti dan gelap ini membuat suaraku tak terdengar dan redup dari luar.

Sejenak aku diam, sendiri merasakan ketenangan, perlahan gunakan logika dan memperkuat logika, hingga aku sadar, sadar terbelenggu dalam ruang hati yang gelap, tertutup rajutan rasa kalut.

Aku berteriak dengan lantang tentang siapa yang dapat mengeluarkanku dari ruangan ini, Tak ada yang menjawab. Diamku cukup lama dan aku tau, ruangan gelap ini adalah hatiku yang tertutup rajutan kekalutanku, maka aku harus merobeknya sendiri dengan kemampuan logikaku.

Selamat tinggal ruangan gelapku, bersiaplah untuk ku tinggalkan dan kuhancurkan, namun akan tetap kejadikan kenangan, untuk pelajaran di masa depan.

Minggu, 02 Juni 2013

Cinta layaknya segelas kopi

Hiruk pikuk masalah cinta merupakan kendala segala usia. Pahit dan sedikit manis namun membuat ingin terus menikmatinya. Layaknya kopi, cinta yg rasanya lebih banyak pahitnya tetap membuat penikmatnya terus ketagihan.
Cinta dgn wadah hatipun mirip seperti kopi di cangkir, di nikmati terus hingga akhirnya habis namun bisa di isi ulang, begitu seterusnya.
Entah memiliki daya atau kekuatan apa, penikmat cinta dan kopi selalu mengalami kerinduan kala jauh dari nikmatnya cinta yg sama seperti kopi itu. Menikmatinyapun sama, perlahan lahan, hingga akhirnya habis. "seseruput" bahasa yg biasa di pakai pada cara menikmati kopi, kalo menikmati cinta entah apa sebutannya.
Sedikit perbedaan, ketika kopi habis dan akan di isi ulang pada waktu jeda pengisian tak terasa ssakit hati atau kegundahan, lain halnya dengan cinta, ketika cintah habis dari wadah hati dan akan di isi ulang, maka pada jeda waktu ingin di isi terasa hati itu gundah atau bahasa kerennya "galau".
banyak lagi kesamaan cinta dan kopi, namun menurutku sedikit perbedaannya. Sedikit ku tuliskan disini dan lainnya terdapat pada logika dan pemikiran kita masing masing. Happy sunday.

Minggu, 26 Mei 2013

Kota Tua dan Masa Depan Pendampingku di Kala Tua

Kota tua, tepatnya di stasiun kota tuanya. Siapa yang tak tau kawasan di dalam maupun sekitar stasiun kota tua, daerah yang ramai dengan hiruk pikuk kegiatan perdagangan dan wisata “murah”. Kawasan yang tak begitu indah menurutku, karena kotor dan terlalu padat serta debu debu dari angkutan dan kendaraan yang berlalu lalang.
Sudahlah paragraf awal tadi aja penggambaran dimana kala itu aku berada, ya aku berada di kota tua, tepatnya di stasiun kota tuanya. Aku berjalan jalan menuju tempat yang aku bilang tak begitu indah tadi. Hiruk pikuk kegiatan dari perdagangan hingga pemalakan aku melihatnya.
Langkah demi langkah aku berjalan – jalan, kendati di depanku banyak kegiatan aku tak hiraukan. Terus aku berjalan membawa kamera pocket (kantong) di tangan, banyak wajah wajah seram memandang tajam, tapi tetap aku tak hiraukan. Aku bergerak di antara kereta dari kereta api yang menuju arah jawa tengan hingga kereta listrik (KRL) yang menuju bekasi aku itari.
Sampai aku berada di ujung tempat kereta beristirahat, jalur yang dekat dengan tempat makan ayam bumbu “kriuk” CF*. Lurus aku berjalan, tak lebih dari 2 menit perjalananku setelah tempat makan tadi, mataku terhenti pada sudut 90 derajat ke kananku, terlihat seorang wanita lansia yang makan dengan wajah sedihnya. Entah mengapa aku terdiam, padahal banyak kegiatan yang sama dan lebih menyedihkan dari itu mataku biasa saja dan tak sampai terhenti.
Aku memotretnya secara diam – diam, lalu kudekati dia, aku bertanya “ngapain nek disini?”, sang nenek tersenyum, “nenek lagi makan nak, sehabis mengais rezeki buat cucu nenek di rumah”, aku diam dan kembali bertanya, “nenek berkerja ya? Wah sudah setua ini nenek masih hebat juga”, sang nenek melakukan suapan terakhir kemudian melipat kertas nasi dan membuangnya pada tong sampah terdekat lalu dengan simpel menjawab, “iya nenek harus kuat walau uangnya tak seberapa dari menjual sampah yang ada disini”.
Aku terdiam mendengan jawabannya, tak lama dari jawaban sang nenek aku pamit dan berjalan lagi, berfikir di perjalanan sampai naik kereta pulang menuju Kota Bekasi rumahku, aku masih berpikir. Yang aku pikirkan hanya “saat istriku di masa depan sudah tua nanti, aku tak mau istriku harus bersusah payah seperti nenek tadi, istriku harus tetap bahagia”.

Sabtu, 25 Mei 2013

Kisah dan Salam (kehabisan ide buat judulnya)

Dini hari hadir, ya seperti biasa mata ini masih terbuka dengan lebar. Malam minggu terlewati dengan lancarnya ditemani foto dan suara dari telephone rumah yang kugunakan. Rindu bahasa yang pas? Entahlah, rasa ingin bertemu dan merasakan menjadikan Indonesia atau lebih kecilnya Jakarta ini menjadi Rumah miliku dan seseorang yang luar biasa itu.

Memandangi layar handphone yang hanya 3,2 inc ini selalu membuatku tersenyum, walau terkadang sang ayah berkata “gila lu ya ketawa sendiri” kala beliau melihatku, aku tak peduli karena ini masalah hatiku dan kebahagiaanku. Orang tuaku beberapa kali dalam seminggu ini menyinggu sang jelmaan hatiku di bumi ini, ya aku hanya menjawabnya dengan tenang saja atau malah hanya senyum.

Membahagiakan memang dimiliki serta memiliki seseorang yang hebat yang kita dambakan, ya itu adalah anugrah sang kuasa. Hidupnya cukup cuek dan terkadang membuat ku bingung dan sering bertanya dengan kata tanya “kenapa”,”ada apa” dan beberapa lagi kata tanya yang seringkali kugunakan. Satu hal yang membuatku sangat merindunya adalah ketika senyum, ya giginya yang bagian depan dan besar itu menjadi pemanis senyumnya, senyum yang indah itupun merupakan senyum yang aneh, jika disebut senyum yang kita lihat adalah cengiran (mungkin banyak orang bilang “nyengir”).

Pada dasarnya dia memiliki daya tarik tersendiri entah dari struktur wajah, sikap, tinggi badan, atau mungkin “nyengir”nya itu. Tapi banyak orang yang sering bilang padaku “doi cakep, lah elu duss.. duss.. hoki lu duss dijaga anak orang”. Kalo masalah jaga menjaga sih walau aku bukan anjing penjaga tapi tentunya aku akan menjaga penuh si badung (terkadang kupanggil) ini.

Banyak kisahnya yang buatku merasakan pilu (intinya sih cemburu), tapi inilah kehidupan yang malah aku nikmati dan aku syukuri, bersamanya belajar bersama, menikmati sedih bersama, saling nyusahin, dan lainnya, Buatku itulah bahagia, sederhana dan tidak aneh-aneh.

“Salam - salam” seperti di radio, sayangnya saat ini aku menulis bukan siaran, andai bisa kusampaikan aku ingin memberi salam pada gadis manis berinisial DM ( inisial? seperti tersangka yang ada di tulisan berita :p ), ya tak apalah,  karena jika kusebutkan namanya akan banyak yang mencari tau dirinya, salam bahagia selalu.

Sabtu, 18 Mei 2013

Ngegebet Jaman Sekarang Emang Beda

Hari ini denger bokap cerita katanya “dulu jaman ayah mau dapet pacar tuh susah, harus keren deh pokoknya harus wangi, terus harus pinter nulis kata2 di surat yang di kirimnya senin sampenya seminggu kemudian padahal beda kota doang”. Diem denger ceritanya gue mikir, jaman sekarang tuh mau ngegebet gampang kayaknya, buka facebook / twitter > terus liat cewe cantik atau cowo ganteng > di add/follow > minta app/followback > komunikasi penuh daaaan tadaaaa kalo gebetan tertaris bisa lanjut ke jenjang pacaran yang ujung2nya belom tentu serius sih..

Jaman sekarang tuh yang bikin para cowo susah nyari gebetan masih ada, ya masalahnya itu ada di isi dompet, bukan mau jelekin kaum cewe nih yaa, tapi karena ada prinsip “cari jodoh tuh yang bisa ngebahagiain, terus ngidupin keluarga”, nah prinsip ini mulai merasakan pergeseran makna yang harusnya tuh maksudnya nyari jodoh yang “pekerja keras” jadi nyari jodoh yang “dompetnya udah tebel dan keras” kalo bisa “kendaraannya dari lempengan keras, bukan dari body plastik (motor roda 2)”. Perkara masalah makna ini yang kadang bikin cowo mati kutu.

Melihat kondisi ini banyak cowo yang minder dengan keadaannya yang riskan masalah dana di dompet, tapi tenang para cowo sejati kalian masih punya kesempatan, karena pada dasarnya di dunia ini masih banyak juga kok cewe yang lebih mencari kesetiaan dan kerja keras dari si cowo. Makin kesini cewe cewe mulai sadar kok bahwa cowo yang ngandelin uang orang tua buat mejeng dan ngegebet cewe cewe biasanya pelei boi, jadi kalian yang berjiwa cowo sejati jangan berhenti menggebet dan mengejar cinta dari gebetan kalian, ingat bro berusaha sekuat tenaga.!

“Gebetlah seseorang yang pantas di Gebet, jangan gebet seseorang dengan isi dompet!”