Diawali dengan tawa,
Selintas bahagia namun beda pahamnya,
Layaknya laut nan biru tua, indah namun dalam,
Mengejutkan, dan Apalah Aku yang tak sengaja tenggelam.
Mencoba untuk menjadi Perasa,
Salah!
Ya, salah dan kemudian kurasakan aku yang salah,
Hati bak di gandrungi kisah abu-abu,
Apalah aku dalam ombak kebingungan.
Dikatakannya, BENAR!
Ya, tiada kata lagi yang mampu menghambatnya,
Hembusan angin panas mendera,
Kibasan air laut pasang menerpa,
Muntahan larva siap melahap,
Terdiam, membelalak menatap matahari, ingin menahan namun tertetes air garam dari bola kristal tuhan.
Cinta, problematika,
Satu kesatuan erat yang seharusnya diterima manusia,
Layaknya aku yang mau menerimanya,
Namun, Apalah Aku nan tak "Bernyawa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar