Minggu, 07 Desember 2014

Kisah Tetangga Kamar Kosku

2 hari sudah aku berpindah tempat kos. Ya, wajar saja, aku perantau di Ibukota bangsa ini, Jakarta namanya. Kota dimana katanya surganya mencari rezeki (ini hanya fana dan mitos belaka).

Kutemukan kisah baru di gedung kosan berkamar 4x4 ini. Kisah sukur penuh makna si ahli jagal rambut.

Achmad, namanya. Achmad atau biasa ku panggil kang Achmad, kelahiran Garut, sekitar 36 tahun lalu. "Saya tukang cukur mas di daerah Mampang" ujarnya saat kutanyakan apa pekerjaannya, Mampang? Ya, Waroeng Buncit No. 2 "sonoan" dikit, dekat tempatku sebelum ini mengais rezeki.

Kembali ke kang Achmad, dia seorang ahli jagal rambut yg terkadang di pandang sebelah mata (macam Jaja Miharja). Namun, tak kusangka dirinya seorang Haji yg bersahaja.

"Ya, nabung mas" jawabnya ketika kukatakan biaya naik haji tak murah. "Wah penghasilan kang Achmad besar juga ya?" Tanyaku selaras tersenyum, "lumayanlah mas walau kadang tak mencapai UMR" jawabannya buatku diam sejenak.

Usut kuperhatikan kuncinya ada pada sikap "nerimo"nya. Ya, seakan senyumnya menjawab "yang penting bisa makan dan berteduh dr panas dan hujan sisanya di tabung untuk mengejar keinginan", siratan senyum yang bernilai tinggi pikirku.

Kamis, 28 Agustus 2014

Bukan Deskripsi Umum Cinta

Ketika hadir permasalahan, hidup haru penuh rindu. Ya itu yang kurasa kala aku mendengar kabar yang membuatku hancur. Bukan aku meragu, bukan aku marah padamu, bukan aku kesal karenamu. Aku kalut karena apa yang sedang kau siapkan untuk kau putuskan.
Kau punya hak untuk memutuskan segalanya, ya kutahu itu. Sedihku karena ku gagal, gagal pada apa yang telah kuteriakan atas sumpah. Bagai langit lembayung yang berdansa lembut diiringi hujan tangis yang tak henti, tak 1 pun orang tahu itu.
Sungguh sedih kala kalutku membuatku berbuat salah. Untuk pertama kalinya aku berkata “aku lepas kendali”. Di iringi lagu lagu haru yang membuatku semakin mencitaimu.
Andai aku seorang pembuat puisi, andai iya mungkin saat ini yang akan kubuat adalah:
Deru cinta adalah fakta
Ketika seorang mengatakan fana
Kan ku jawab apa yang kau tau tentang cinta?
Cinta ku? Kita hanya tau tentang cinta kita

Di pinggir ombak berlabuh kapal bertuliskan merak
Kala menangis dan teriak suarapun serak
Aku memang bukan seorang pangeran katak
Yang menunggu ciuman untuk jati dirinya terkuak

Aku adalah pelari,
Yang mengejar dan terus mengejar rusuk diri
Aku adalah penyelam yang siap menyelami segala masalah untuk mencari pemecahan
Dan aku adalah penari yang akan menari kala musik cinta telah bergema

Tak banyak yang bisa kutuliskan dari abstrak menjadi nyata, ini kisah nyata yang mungkin seperti FTV fana. Aku mencintai seseorang yang saat ini mungkin membenci, ku kolaborasikan kekuatan usaha dan perjuangan.

terakhir tulisanku ini, kupetik beberapa helai bait ini,
"Sesaat malam datang, Menjemput kesendirianku, Dan bila pagi datang, Kutahu kau tak disampingku, Aku masih disini untuk setia."

Salam "Senyuman"