Ketika hadir permasalahan, hidup haru penuh rindu. Ya itu
yang kurasa kala aku mendengar kabar yang membuatku hancur. Bukan aku meragu,
bukan aku marah padamu, bukan aku kesal karenamu. Aku kalut karena apa yang
sedang kau siapkan untuk kau putuskan.
Kau punya hak untuk memutuskan segalanya, ya kutahu itu. Sedihku
karena ku gagal, gagal pada apa yang telah kuteriakan atas sumpah. Bagai langit
lembayung yang berdansa lembut diiringi hujan tangis yang tak henti, tak 1 pun
orang tahu itu.
Sungguh sedih kala kalutku membuatku berbuat salah. Untuk pertama
kalinya aku berkata “aku lepas kendali”. Di iringi lagu lagu haru yang
membuatku semakin mencitaimu.
Andai aku seorang pembuat puisi, andai iya mungkin saat ini
yang akan kubuat adalah:
Deru cinta adalah fakta
Ketika seorang mengatakan fana
Kan ku jawab apa yang kau tau
tentang cinta?
Cinta ku? Kita hanya tau tentang
cinta kita
Di pinggir ombak berlabuh kapal
bertuliskan merak
Kala menangis dan teriak suarapun
serak
Aku memang bukan seorang pangeran
katak
Yang menunggu ciuman untuk jati
dirinya terkuak
Aku adalah pelari,
Yang mengejar dan terus mengejar
rusuk diri
Aku adalah penyelam yang siap
menyelami segala masalah untuk mencari pemecahan
Dan aku adalah penari yang akan
menari kala musik cinta telah bergema
Tak banyak yang bisa kutuliskan
dari abstrak menjadi nyata, ini kisah nyata yang mungkin seperti FTV fana. Aku mencintai
seseorang yang saat ini mungkin membenci, ku kolaborasikan kekuatan usaha dan
perjuangan.
terakhir tulisanku ini, kupetik beberapa helai bait ini,
"Sesaat malam datang, Menjemput kesendirianku, Dan bila pagi datang, Kutahu kau tak disampingku, Aku masih disini untuk setia."
Salam "Senyuman"