Senin, 24 Agustus 2015

"Indahnya" Jakarta

(image by artmeenan.blogspot.com)


Sudah lama mata menjadi lensa, namun lengan ini tak sempat menjadi printer yang mencetak apa yang terekan lewat lensa. Yap, kali ini kesempatan datang disela pekerjaan. Kan ku ceritakan apa yang lensaku lihat 3 minggu yang lalu.

Kita mulai dari Jakarta. Ya, Kota besar yang selalu di Idamkan para perantu sebagai arena "perjudian" mempertaruhkan diri berlandaskan peruntungan. Banyak sekali yang berkata "Wah penak nang Jakarta" "Sugeh" "Uange akeh" dll. Bener?

Kata itu luntur kala kamu yang di daerah sana melihat apa yang kurekam dan kutuangkan melalui huruf demi huruf ini.

2 Minggu lalu, tepatnya malam sabtu selepas aku menjalankan tugasku. Berkendara roda 2 tentunya di daerah Jakarta Selatan, tempat dimana lampu selalu menyala, pesta dimana-mana, dan anak muda yang berkendara malam hari tanpa helm.

Lampu merah sangat kuingat kala itu 99detik berdetak 2x intinya sih 198 detik. Kutengok sekeliling, terlihat penerobos lampu merah, mobil yang bergerak dengan kecepatan tinggi nampak tak ragu untuk menabrakan diri pada penerobos lampu merah. Dilain sisi terlihat abang tukang Bajaj yang terlihat letih masih mengantar penumpang.

Tengokpun terhenti di satu sisi jalan. Yap, standart banget berhenti di trotoar jalan, menariknya disini adalah ada 2 anak kecil yang laki-laki berumur kurang lebih 5-6tahun dan anak perempuan sekitar 2tahun, mereka tertidur hanya berbaju tipis beralaskan kardus bekas serta beratapkan daun daun kecil pohon pinggir jalan. Timbul pertanyaan, "kemana orang tua mereka?". 2 menit sudah berada disana tak sedikitpun terlihat wajah orang tua mereka, padahal kala itu pukul 1 dini hari dengan suasana udara dingin sehabis hujan.

Dari gambaran lensaku tadi kembali kutanyakan "Indahnya" Jakarta itu dimana sih? banyak banget yang bilang Jakarta itu enak bahkan seakan layaknya surga dunia. Dan pertanyaan terakhir, apa ada cara membuat Jakarta menjadi surga? bagaimana? gerakan apa yang bisa?. Sampai detik ini aku sendiri belum tahu.



Hafizh